Sumber : better Mom today
Ummi, apakah Ummi tahu kalau kecerdasan ternyata tidak semata ditentukan oleh IQ, tetapi juga oleh EQ (Emotional Quantient), yaitu kecerdasan emosional? Dan apakah Ummi juga tahu kalau kecerdasan pada anak itu bermacam-macam tipenya? Howard Gardner, seorang pakar psikologi menemukan ada 9 kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak – dan manusia pada umumnya – dengan kadar yang berbeda-beda. Mengetahui kecerdasan apa yang dimiliki anak akan memudahkan Ummi untuk mengarahkan mereka ke bidang yang lebih membuat mereka berpeluang sukses.
Inilah kesembilan kecerdasan itu:
1. Kecerdasan Logika – Matematika (programmer, akuntan, dll)
Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan angka, menggunakan logika atau kemampuan berpikir serta menggunakan akal sehat. Anak – anak dengan matematis tinggi umumnya suka permainan yang logika, suka bereksperimen sebab akibat, dan mungkin yang pertama, menyukai angka serta perhitungan.
2. Kecerdasan Linguistik – Verbal (penulis, pembicara, dll)
Kecerdasan linguistic adalah kemampuan untuk mengungkapkan kata baik untuk berkomunikasi, memanggil untuk memanupulasi orang lain. Kegiatan linguistic antara lain mendengarkan, membaca, dan menulis. Seseorang yang kecerdasan linguistic tinggi biasanya terlihat lebih “cerewet”, pandai bicara, dan sejak dini tertarik keinginan belajar huruf.
Inilah dua kecerdasan yang dulu dikenal dengan IQ dan dianggap sebagai penentu cerdas tidaknya seseorang. Kecerdasan Logika Matematika adalah kecerdasan saat berhubungan dengan hal-hal eksak seperti angka. Sedangkan Linguistik tentu saja adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan bahasa. Menganggap cerdas tidaknya anak hanya dengan kemampuan matematika dan bahasanya jelas tidak tepat, karena ini toh masih dua dari sembilan kecerdasan yang sudah ditemukan saat ini.
3. Kecerdasan Spasial – Visual (pelukis, fotografer, desainer, dll)
Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan memvisualisasikan gambar di dalam benak atau serta menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga aktifitas visual spasial, misalnya membangun balok, lacing, lego, dan berkhayal sesuatu)
4. Kecerdasan Musikal (musisi, penyanyi, dll)
Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk serta melalukan pekerjaan yang membutukan keterampilan tubuh tertentu, seperti ketrampilan tangan. Anak dengan kinestetik yang tinggi dalam hal motorik kasar seperti anak yang tidak bias diam, alias selalu bergerak ke tempat biasanya memiliki keseimbangan dan koordinasi (bias dalam olahraga, bias juga dalam hal tari. Adapun ana dengan kecerdasan kinestetik motorik sudah mulai suka mencorat-coret sebelum usianya yang pertama, pada usianya yang kedua, sudah bias memegang dengan benar. Barangkali ia juga terampil dalam beberapa hal dan lain-lain, yang membutuhkan ketrampilan jari-jari.
5. Kecerdasan Kinestik – Ragawi (atlet, penari, dll)
Kecerdasan musical adalah kemampuan untuk mengapresiasi, serta memainkan musik. Seorang yang kecerdasan musik tinggi mungkin akan mampu mengingat melodi, dan menghafal lagu, bahkan mampu (bila ia sudah bisa menyanyi) dalam nada yang tepat.
Tiga kecerdasan ini, selain 2 kecerdasan sebelumnya, sering dikategorikan sebagai ketrampilan yang harus dimiliki orang agar dapat bertahan hidup. Spasial – Visual adalah kecerdasan dalam mengekpresiasi objek ruang dan visual. Musikal adalah kecerdasan yang terkait dengan musik dan ritme iramanya. Kinestik adalah kecerdasan yang terkait dengan gerak badan dan kemampuan olah tubuh.
Tiga kecerdasan berikut, yakni Naturalis, Intrapersonal dan Interpersonal juga mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam membina hubungan rumah tangga, sosial, dan lingkungan.
6. Kecerdasan Naturalis (biolog, aktivis lingkungan, petani, dll)
Kecerdasan Naturalis sebagaimana diketahui adalah mencakup kepekaan terhadap alam.Anak senang untuk belajar di alam terbuka, seperti berkebun, memancing.
7. Kecerdasan Intrapersonal (pendeta, psikolog, penulis, dll)
Kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan untuk sendiri dan percaya kepada diri sendiri. Anak kecerdasan intrapribadi tinggi umumnya lebih suka berkehendak kuat, dan tidak mudah di pengaruhi bahkan mungkin kerap kali di cap keras kepala. Padahal, yang sebenarnya diinginkan oleh anak.
8. Kecerdasan Interpersonal (guru, sales, politisi, dll)
Kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, termasuk dalam kemampuan berempati, berteman, hingga memanipulasi oarng lain. Anak-anak dengan kecerdasan yang tinggi biasanya sangat mudah bergaul, disukai dan acap kali pandai pula menggunakan tingkah memengaruhi orang lain agar menuruti keinginannya.
Terakhir, anak dengan kecerdasan eksistensial akan menonjol di bidang pemahaman pengalaman dan kehidupan manusia.
9. Kecerdasan Eksistensial (seniman, filsuf, humanis, dll)
Biasanya, setiap anak juga bisa memiliki kecerdasan yang lebih dari satu. Sebagai orang tua, Ummi perlu mengenali mana keunggulan yang menonjol dari buah hati. Dengan begitu, Ummi pun bisa memberikan stimulus dan arahan yang lebih tepat ketimbang memaksa si kecil mendalami bidang yang sebenarnya bukan kurang menjadi minatnya.
2. Kecerdasan Linguistik – Verbal (penulis, pembicara, dll)
Kecerdasan linguistic adalah kemampuan untuk mengungkapkan kata baik untuk berkomunikasi, memanggil untuk memanupulasi orang lain. Kegiatan linguistic antara lain mendengarkan, membaca, dan menulis. Seseorang yang kecerdasan linguistic tinggi biasanya terlihat lebih “cerewet”, pandai bicara, dan sejak dini tertarik keinginan belajar huruf.
Inilah dua kecerdasan yang dulu dikenal dengan IQ dan dianggap sebagai penentu cerdas tidaknya seseorang. Kecerdasan Logika Matematika adalah kecerdasan saat berhubungan dengan hal-hal eksak seperti angka. Sedangkan Linguistik tentu saja adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan bahasa. Menganggap cerdas tidaknya anak hanya dengan kemampuan matematika dan bahasanya jelas tidak tepat, karena ini toh masih dua dari sembilan kecerdasan yang sudah ditemukan saat ini.
3. Kecerdasan Spasial – Visual (pelukis, fotografer, desainer, dll)
Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan memvisualisasikan gambar di dalam benak atau serta menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga aktifitas visual spasial, misalnya membangun balok, lacing, lego, dan berkhayal sesuatu)
4. Kecerdasan Musikal (musisi, penyanyi, dll)
Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk serta melalukan pekerjaan yang membutukan keterampilan tubuh tertentu, seperti ketrampilan tangan. Anak dengan kinestetik yang tinggi dalam hal motorik kasar seperti anak yang tidak bias diam, alias selalu bergerak ke tempat biasanya memiliki keseimbangan dan koordinasi (bias dalam olahraga, bias juga dalam hal tari. Adapun ana dengan kecerdasan kinestetik motorik sudah mulai suka mencorat-coret sebelum usianya yang pertama, pada usianya yang kedua, sudah bias memegang dengan benar. Barangkali ia juga terampil dalam beberapa hal dan lain-lain, yang membutuhkan ketrampilan jari-jari.
5. Kecerdasan Kinestik – Ragawi (atlet, penari, dll)
Kecerdasan musical adalah kemampuan untuk mengapresiasi, serta memainkan musik. Seorang yang kecerdasan musik tinggi mungkin akan mampu mengingat melodi, dan menghafal lagu, bahkan mampu (bila ia sudah bisa menyanyi) dalam nada yang tepat.
Tiga kecerdasan ini, selain 2 kecerdasan sebelumnya, sering dikategorikan sebagai ketrampilan yang harus dimiliki orang agar dapat bertahan hidup. Spasial – Visual adalah kecerdasan dalam mengekpresiasi objek ruang dan visual. Musikal adalah kecerdasan yang terkait dengan musik dan ritme iramanya. Kinestik adalah kecerdasan yang terkait dengan gerak badan dan kemampuan olah tubuh.
Tiga kecerdasan berikut, yakni Naturalis, Intrapersonal dan Interpersonal juga mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam membina hubungan rumah tangga, sosial, dan lingkungan.
6. Kecerdasan Naturalis (biolog, aktivis lingkungan, petani, dll)
Kecerdasan Naturalis sebagaimana diketahui adalah mencakup kepekaan terhadap alam.Anak senang untuk belajar di alam terbuka, seperti berkebun, memancing.
7. Kecerdasan Intrapersonal (pendeta, psikolog, penulis, dll)
Kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan untuk sendiri dan percaya kepada diri sendiri. Anak kecerdasan intrapribadi tinggi umumnya lebih suka berkehendak kuat, dan tidak mudah di pengaruhi bahkan mungkin kerap kali di cap keras kepala. Padahal, yang sebenarnya diinginkan oleh anak.
8. Kecerdasan Interpersonal (guru, sales, politisi, dll)
Kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, termasuk dalam kemampuan berempati, berteman, hingga memanipulasi oarng lain. Anak-anak dengan kecerdasan yang tinggi biasanya sangat mudah bergaul, disukai dan acap kali pandai pula menggunakan tingkah memengaruhi orang lain agar menuruti keinginannya.
Terakhir, anak dengan kecerdasan eksistensial akan menonjol di bidang pemahaman pengalaman dan kehidupan manusia.
9. Kecerdasan Eksistensial (seniman, filsuf, humanis, dll)
Biasanya, setiap anak juga bisa memiliki kecerdasan yang lebih dari satu. Sebagai orang tua, Ummi perlu mengenali mana keunggulan yang menonjol dari buah hati. Dengan begitu, Ummi pun bisa memberikan stimulus dan arahan yang lebih tepat ketimbang memaksa si kecil mendalami bidang yang sebenarnya bukan kurang menjadi minatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar